Mungkin banyak dari kalian yang sudah familiar dengan istilah hedonisme. Tetapi bagi kalian yang belum tahu, hedonisme merupakan sebutan untuk mendeskripsikan gaya hidup yang serba mewah. Istilah hedonisme ini biasanya berkonotasi yang tidak baik. Tetapi sampai saat ini, masih banyak ditemukan beberapa orang yang tidak menyadari bahwa mereka telah terjerumus ke dalam gaya hidup hedonisme.
Secara luas dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki gaya hidup hedonisme merupakan orang yang mengutamakan kesenangan tanpa memikirkan konsekuensinya. Mereka biasanya menolak untuk hidup dengan penuh tanggung jawab dan memilih untuk memanjakan kehidupan duniawinya.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lengkap tentang sikap hedonisme, penyebab, dan akibat yang ditimbulkannya, simak artikel ini!
Apa Itu Hedonisme?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hedonisme diartikan sebagai pandangan yang menganggap bahwa kenikmatan dan kesenangan secara material merupakan tujuan utama dalam hidup. Secara singkat, hedonisme sering disebut dengan hidup berfoya-foya.
Hedonisme juga dapat diartikan sebagai ideologi yang menganggap bahwa seseorang akan merasa penuh ketika mereka telah mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan ini akan dicari sebanyak mungkin dengan cara bagaimana pun juga, dan sebisa mungkin menghindari diri dari perasaan yang membuat dirinya sakit. Sifat ini memaksimalkan diri dalam mencari perasaan menyenangkan yang terkadang dilakukan secara impulsif.
Penyebab Gaya Hidup Hedonisme
1. Faktor Internal
Sesuai dengan namanya, faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam diri seseorang tanpa adanya pengaruh orang lain. Faktor ini biasanya timbul akibat pikiran orang itu sendiri. Beberapa pikiran yang dapat mendorong timbulnya sikap hedonisme yaitu anggapan bahwa kemewahan dan kemegahan merupakan hal yang harus dimiliki dan ditunjukkan. Selain itu, orang dengan gaya hidup ini biasanya memang menyukai menjadi pusat perhatian. Dengan adanya faktor-faktor inilah yang nantinya akan menyebabkan gaya hidup secara hedon ini timbul.
2. Faktor Eksternal
Kebalikan dari faktor internal, faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang datangnya dari luar diri. Beberapa hal yang dapat menjadi faktor eksternal ini contohnya seperti pengaruh dari lingkungan tempat tinggal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, jika kamu mengelilingi dirimu dengan orang-orang yang memang terbiasa hidup serba mewah dan megah, maka menjadi kemungkinan besar kamu akan terbawa dengan gaya hidup yang seperti itu juga. Bahkan tidak jarang ditemukan orang-orang yang demi gengsinya rela berhutang demi tetap dapat memiliki gaya hidup hedon.
Contoh Gaya Hidup Hedonisme
Saat ini, cukup mudah untuk menemui orang-orang yang memiliki gaya hidup yang boros ini. Kemungkinan besar, mereka akan memamerkan dan menunjukan kekayaannya melalui sosial media. Lalu, apa saja yang hal-hal yang menandai seseorang yang menjalani gaya hidup hedon ini?
- Gemar menghambur-hamburkan uang untuk berbagai hal yang sebenarnya tidak begitu penting. Seperti yang telah disebutkan, gaya hidup hedon merupakan gaya hidup yang mengedepankan kesenangan tanpa begitu memperdulikan kebutuhan. Maka dari itu, salah satu cara paling mudah untuk menemukan orang dengan gaya hidup ini yaitu dengan melihat bagaimana ia mengalokasikan uangnya.
- Mengoleksi barang-barang mewah. Banyak orang yang membeli barang-barang mewah dan bermerek demi untuk meningkatkan status sosial. Padahal tidak sedikit dari mereka yang membeli barang mewah padahal mereka tidak benar-benar membutuhkannya. Hal inilah yang bisa disebut sikap hedonisme. Memiliki barang mewah dijadikan sebagai suatu bentuk pencapaian sehingga mereka yang memiliki gaya hidup ini melakukannya sebagai bentuk ajang perlombaan. Lebih gilanya lagi, ada juga beberapa orang yang rela berhutang demi bisa memiliki gaya hidup seperti ini.
- Hobi konsumsi makanan mahal secara terus menerus. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pergi makan enak ke luar rumah, pada dasarnya makan juga merupakan kebutuhan primer manusia. Tetapi, bagaimana jika hal ini dilakukan secara terus menerus? Hal ini tentunya tidak baik bagi keuanganmu. Menghambur-hamburkan uang untuk makanan enak setiap hari juga termasuk sifat hedonis.
Beberapa ciri-ciri yang menandakan seseorang yang hedonis yaitu mereka cenderung egois dan mementingkan dirinya sendiri. Kemudian, sudah pasti mereka memiliki sifat konsumtif dan mementingkan penampilannya di depan orang lain. Terakhir, orang yang hedon biasanya tidak memiliki rencana yang tertata dalam hidupnya.
Akibat Gaya Hidup Hedonisme
Seperti yang kita ketahui, istilah hedonisme memiliki konotasi yang buruk dalam penggunaannya. Maka sebisa mungkin agar kalian menghindari gaya hidup ini. Beberapa dampak yang dapat terjadi akibat sikap hedon ini yaitu konsumtif dan boros.
Gaya hidup yang mementingkan kesenangan semata dibandingkan kebutuhan tentunya akan menimbulkan sifat konsumtif dan gaya hidup yang foya-foya ini sangat identik dengan sikap boros. Sikap boros ini terjadi ketika pemasukan yang dimiliki tidak sesuai dengan pengeluaran yang dilakukan.
Memiliki asuransi konvensional atau asuransi online menjadi salah satu bentuk perlindungan yang dapat kamu miliki. Asuransi ini bisa menjadi proteksi untuk melindungi kamu dari hal-hal yang tidak terduga.
Itulah penjelasan lengkap terkait sikap hedonisme. Hal ini merupakan hal buruk yang harus kamu hindari. Mencoba untuk bersyukur dengan apa yang sudah kamu miliki dapat menjadi salah satu cara menghindari gaya hidup ini.