Manfaat olahraga secara teratur setiap hari, semua orang juga sudah pasti tahu, ya? Secara rutin melakukan aktivitas berjalan santai atau jogging di pagi maupun sore hari, banyak manfaat yang bisa didapat.
Kalahkan godaan hidup sedentari dengan rajin gerak badan
Aktif menggerakkan tubuh dapat membantu kelancaran segala sistem sirkulasi dalam tubuh, mulai dari peredaran darah sampai pencernaan. Selain itu, rajin berolahraga juga dapat membuat kualitas tidur lebih baik dan mencegah stres.
Olahraga di pagi atau sore hari juga membuat kita dapat terpapar Vitamin D yang cukup berkat pancaran sinar matahari, membuat kita riang dan merasa bahagia (selengkapnya mengenai manfaat Vitamin D bisa dibaca di tautan ini).
Rajin berolahraga juga termasuk salah satu booster penguat sistem kekebalan tubuh guna melawan berbagai serangan penyakit, termasuk Coronavirus COVID-19.
Saat weekend, bahkan aktivitas jogging ini bisa dipindah ke luar kota untuk menyegarkan pikiran dan sekedar ganti suasana olahraga di tempat yang tak biasa.
Olahraga vs sampah di mana-mana
Sayangnya, mau di manapun kita berada, sampah kerap merajalela. Mau jogging di sekitar area perkotaan maupun di daerah pedesaan luar kota, tetap saja pemandangan sampah mengotori lokasi lari dan merusak pemandangan.
Mulai dari puntung rokok hingga kotaknya, berbagai bungkus makanan kecil, kemasan minuman ringan, sampai pecahan beling dan kaca, aneka plastik kresek – Indonesia, ternyata memang masih berjuang melawan satu kebiasaan buruk, yaitu mental sering buang sampah sembarangan yang dilakukan oleh penduduknya.
Indonesia penyumbang sampah terbesar kedua di dunia
Miris: Indonesia saat ini menduduki peringkat kedua di dunia sebagai negara produsen sampah terbanyak, berada satu peringkat di bawah Republik Rakyat Cina. Saat ini tercatat ada sekitar 322 ton sampah per hari yang diproduksi oleh Indonesia, tapi disinyalir sebetulnya jumlah yang tak tercatat jauh lebih besar dari angka ini.
Meskipun saat ini, pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan segala daya serta upaya yang ada untuk menangani masalah sampah ini, kita sebagai warga bisa lakukan peran kita dalam skala kecil untuk membantu mengatasi permasalahan sampah.
Salah satu caranya, selain dengan mendaur ulang, memilah sampah, juga dengan “Plogging”.
Apa itu “Plogging”?
“Plogging” awalnya berasal dari negara Skandinavia, salah satu yang dijuluki negara terdisiplin dan terbersih sedunia: yaitu Swedia. “Plogging” adalah gabungan kata “Plucking Litter” dan “Jogging”.
Dalam bahasa Swedia, kegiatan ini disebut “Plochka upp och jogga”. Sedangkan, secara harafiah, ke dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai “mengumpulkan sampah sambil jogging”.
Pada tahun 2016, seorang aktivis sekaligus pelari asal Swedia yang bernama Erik Ahlström, memulai aksinya untuk mempelopori aktivitas plogging ini di ibukota Swedia, Stockholm. Ia lalu membuat website "Plogga" sebagai wadah untuk mengorganisir aktivitas kolektif ini dan membangun komunitas sukarelawan.
Sejak tahun 2018, gerakan ini mulai dikenal di seluruh dunia, dan saat ini, diperkirakan sekitar 2 juta orang melakukan aktivitas plogging setiap harinya di sebanyak 100 negara.
Selain berlari, plogging juga mengajak peserta untuk melakukan latihan gerakan tubuh lainnya, seperti squat dan stretching sebagai tambahan dari jogging, lari atau jalan santai.
Gerak badan sekaligus peduli lingkungan
“Saat saya pindah kembali ke Stockholm setelah tinggal menetap selama 20 tahun di kota kecil bernama Åre, sebuah resor ski di bagian utara Swedia, saya merasa bahwa Stockholm telah menjadi begitu kotor dalam waktu dua dekade,” tutur Erik Ahlström, sang pencetus gerakan plogging.
“Setiap hari, saat saya bersepeda untuk komuter dari rumah ke kantor, saya betul-betul dikejutkan oleh begitu banyaknya sampah yang bertebaran di sepanjang jalan, bahkan di rerumputan di taman. Sampah-sampah tersebut dapat berada di tengah jalan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tanpa ada satu orangpun yang peduli untuk membuangnya, jadi, suatu hari, saya menghentikan sepeda dan memungut sampah itu untuk dibuang di tempat semestinya,” kisah Erik.
“Setelah itu, saya merasa lega dan puas sudah turut serta membersihkan sesuatu di kota tempat tinggal saya, saya pun mengajak teman-teman untuk turut serta berpartisipasi ikut membersihkan kota kami.”
Beberapa teman Erik lantas mulai bergabung dengannya, bersenjatakan sebuah kantong sampah besar dan garpu tusuk sampah, mereka mulai jogging sambil memunguti sampah.
“Kurang lebih, sensasinya seperti berburu harta karun khusus orang dewasa,” ucap Erik sambil tertawa.
Plogging merambah ke seluruh dunia
Itulah awal mula berjalannya aktivitas di komunitas Plogga, dan tak butuh waktu lama, gerakan ini pun merambah ke seluruh dunia. Terutama di Eropa dan Amerika, tapi juga di India, plogging mengajak pesertanya untuk lakukan dua aktivitas baik sekaligus: olahraga, sekaligus membersihkan Planet Bumi dari sampah.
Momentum yang pas sekali dengan berbagai isu global dan masalah sampah yang kian menggunung, membuat gerakan ini semakin populer dalam waktu singkat.
Dengan membuang sampah pada tempatnya, memilah jenis sampah yang bisa didaur ulang, mengubah sampah organik menjadi kompos, olahraga yang bersifat ramah lingkungan ini bisa dilakukan di mana saja, kapan saja saat seseorang punya waktu luang.
Berbuat baik bagi Bumi sekaligus membuat badan semakin sehat, bonus banget kan?
Bila setiap penduduk bumi melakukan satu hal kecil, maka hal kecil ini akan berubah menjadi gelombang raksasa yang sanggup bawa perubahan besar.
Aktivitas sejenis plogging ternyata sudah lebih dulu populer di Indonesia
Nah, yang uniknya, ternyata meski di dunia baru populer pada 2018, sejak 2015 sendiri ternyata, jauh sebelum kegiatan plogging jadi viral, aktivitas serupa sudah lebih dulu dilakukan oleh komunitas kebugaran di Jakarta.
Workout Embassy (WE), komunitas yang beranggotakan cukup banyak ini, punya kegiatan bernama "We Grab Your Junk" yang terus berlanjut sejak tahun 2015 sampai sekarang. Kegiatan ini dilakukan anggota WE di rute "Car Free Day" (CFD) sekitaran Bundaran HI Jakarta, setiap akhir pekan. Apalagi, banyaknya sampah yang merajalela berserakan bekas jajan para peserta CFD yang mengotori sekitaran Bundaran HI cukup bikin sakit mata.
Saat pandemi seperti ini, kegiatan plogging di CFD tentunya terbatas pembatasan sosial, tapi ini tak mencegah untuk siapapun dapat melakukannya secara independen, kok! Cukup bawa kantong sampah, tak usah jauh-jauh ke Bundaran HI – di sekitar kompleks perumahan saja pasti sudah banyak sampah yang bisa dipunguti.
Perlindungan tak ternilai untukmu sang pelari yang juga rajin plogging
Saatnya #ApresiasiHidup kamu sekarang. Dengan Alive, asuransi online dari Generali, yang anti ribet, proses instan tanpa cek medis. Menghadirkan solusi proteksi jiwa online dengan premi ringan mulai dari Rp 5.000/hari, kamu cuma perlu bayar mulai dari 4 tahun, tapi proteksi bisa sampai 10 tahun.
Yuk, mulai proteksi kesehatanmu lewat dukungan Alive dari Generali Indonesia.
Bila kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai Alive, klik di sini.
Jangan lewatkan semua artikel menarik yang dapat membantumu selalu dalam kondisi fit dan tetap sehat saat perjalanan berikutnya menanti!:
Yuk, olahraga sendiri di rumah tanpa harus ke gym!
Hari Ibu Sedunia: 6 tren baru olahraga supaya Moms jadi fit
Vitamin-vitamin terbaik untuk booster imun melawan COVID-19
Mager-an Setiap Hari? Hati-Hati Terbuai Gaya Hidup Sedentari