Pentingnya Jaga Imunitas Anak demi Staycation Bebas Flu, Batuk, dan Demam
Libur sekolah hampir tiba, saatnya merencanakan liburan bersama keluarga. Banyak agenda menyenangkan yang bisa dilakukan saat liburan, tapi semuanya terancam batal jika anak terserang penyakit. Anak dalam masa tumbuh kembang terutama di bawah usia 10 tahun memang rentan jatuh sakit, hal ini disebabkan oleh sistem imun mereka yang masih belum sepenuhnya berkembang. Lalu, hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan anak? Yuk, simak tips-tips berikut ini.
1. Penuhi kebutuhan gizi yang seimbang
Sama seperti orang dewasa, makanan yang dikonsumsi anak sangat penting dalam mendukung sistem imun yang dimiliki. Mengutip Cleveland Clinic, berikut kandungan nutrisi yang dibutuhkan sistem imun beserta sumber makanannya:
- Vitamin D: ikan berlemak (salmon, tuna, sarden), produk susu (susu, keju, yogurt).
- Zinc: tiram, daging merah, daging unggas.
- Probiotik: makanan fermentasi (kefir, miso, sauekraut, acar).
- Prebiotik: pisang hijau seperti pisang raja (jenis plantain), ubi, asparagus.
- Sumber lemak baik nabati: kacang-kacangan dan biji-bijian (walnut, hemp seed, chia seed, pumpkin seed, ground flaxseed).
Kita juga bisa menambahkan variasi sayur dan buah pada menu anak sehari-hari untuk menambah asupan antioksidan. Sumber makanan kaya akan antioksidan seperti:
- Buah-buahan beri (blueberry, blackberry, strawberry, goji berry, cranberry, elderberry, raspberry merah, kiwi, dan lainnya).
- Sayur hijau (brokoli)
- Sayur dedaunan hijau gelap (bayam, sawi, collard greens, kale).
Adapun untuk anak usia 1-2 tahun, asupan nutrisi terbaik untuk mereka adalah ASI, terutama ASI yang pertama kali keluar atau kolostrum. ASI kaya akan antibodi untuk memperkuat daya tahan tubuh anak dalam melawan infeksi. Antibodi ini sangat penting agar daya tahan tubuh anak dapat bekerja sempurna.
2. Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup
Mengutip Mayo Clinic, saat kita tidur, tubuh akan melakukan proses perbaikan sel. Kurang tidur dapat menyebabkan proses ini terganggu, sehingga kita tidak bisa memperbaiki sel dengan optimal, bahkan menyebabkan tubuh sulit melakukan proses penyembuhan saat kita terpapar penyakit.
Durasi tidur yang cukup untuk anak prasekolah adalah sekitar 10 jam atau lebih, sementara anak remaja adalah sekitar 9-10 jam per hari. Kita bisa menambah durasi istirahat mereka lewat tidur siang atau mengatur jadwal tidur malam yang lebih cepat.
3. Pastikan anak aktif bergerak
Anak di usia pertumbuhan akan sering aktif bermain, berlari, dan bergerak. Ini adalah aktivitas yang harus kita dukung, karena aktivitas fisik akan membantu meningkatkan sistem imun mereka. Aktivitas fisik juga bisa membantu anak melawan stres emosional.
Aktivitas fisik rutin dapat membantu:
- Meningkatkan kondisi pernafasan
- Membangun otot dan tulang yang kuat
- Mengurangi gejala stres emosional dan kecemasan
- Mengurangi risiko kondisi penyakit jantung
- Membantu meningkatkan kualitas tidur anak
Ada banyak ide aktivitas fisik yang seru untuk dilakukan sekeluarga seperti keliling kompleks, bersepeda, dan bermain di taman. Anak sehat, lebih bahagia, dan lepas dari kecanduan gadget.
4. Biasakan anak untuk menjaga kebersihan diri
Saat anak sibuk beraktivitas di luaran, mereka rentan terekspos pada bakteri dan virus. Kuncinya bukan membatasi aktivitas mereka, namun mengajarkan mereka untuk menjaga kebersihan diri. Salah satu cara paling efektif yaitu mencuci tangan menggunakan sabun.
Ajarkan anak untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun terutama saat:
- Sebelum dan sesudah makan
- Setelah bermain di luar
- Memegang hewan peliharaan
- Membuang ingus
- Menggunakan kamar mandi
- Pulang dari tempat penitipan anak
Mencuci tangan dapat membunuh bakteri dan mencegah penyebaran bakteri dan virus yang menyebabkan anak jatuh sakit.
5. Jauhkan dari paparan asap rokok
Menurut WHO, Indonesia adalah negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Kandungan rokok terdiri dari berbagai macam bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan, dan banyak di antaranya dapat mengiritasi atau membunuh sel-sel dalam tubuh.
Anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa terhadap efek berbahaya dari asap rokok karena anak-anak bernapas lebih cepat dan sistem tubuh untuk menetralisir racun secara alami pada anak juga belum berkembang sempurna.
Asap rokok dapat meningkatkan angka kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), infeksi telinga, asma dan juga dapat mempengaruhi kecerdasan serta perkembangan mental dan fisik anak.
Anak sehat, liburan senang bebas hambatan!
Liburan tidak perlu mahal atau ribet, selama anak sehat dan tidak rewel maka sekeluarga akan bisa berlibur dengan senang. Yuk, Parents, kita terapkan tips-tips di atas untuk menjaga imunitas anak demi liburan yang menyenangkan.