Aset investasi digital: pahami soal NFT, Kripto & lain-lain
Saat pandemi, aset digital semakin booming. Salah satunya adalah fenomena Bitcoin yang sempat naik ke all time high (ATH) alias harga tertinggi di April 2021 lalu, mencapai Rp 924 juta lebih. Pada Juni 2021, investor mata uang kripto di Indonesia tembus ke angka 6,5 juta orang, lebih tinggi dari investor pasar modal yang berjumlah kurang lebih 4,5 juta orang Indonesia.
Tapi, kemudian aset-aset digital menurun nilainya dengan sangat pesat. Jadi, bagaimana dong? Apakah harus berinvestasi di aset digital, atau tidak perlu? Di artikel berikut ini, Generali Indonesia mengajak kamu-kamu yang masih newbie untuk belajar mengenai beberapa jenis aset digital dan berbagi beberapa tips investasi di aset dunia maya yang tepat untuk pemula, supaya kamu paham soal NFT, Kripto dan lain-lain, sehingga bisa membuat pilihan yang bijak untuk berinvestasi.
Apa saja yang disebut aset digital?
Kerap disebut dengan istilah “aset kripto”, biasanya aset digital merupakan aset yang bersifat online. Dalam konteks investasi, tipe aset digital yang paling umum adalah cryptocurrency alias si mata uang kripto.
Ada berbagai cryptocurrency yang beredar di pasaran, di Indonesia sendiri ada beberapa komunitas pengguna aplikasi jual beli kripto yang cukup besar, dan penggunanya terus bertambah. Bahkan, Indonesia sendiri sudah punya mata uang kripto besutan anak bangsa, yaitu TKO keluaran Tokocrypto.
Aset digital baru yang sempat hits: NFT
Selain kripto, ada lagi aset digital yang kerap disebut dengan istilah NFT.
Setelah sempat jadi hype dan sempat trending beberapa waktu lalu, NFT adalah singkatan dari “Non Fungible Tokens” – artinya, NFT adalah token yang tidak dapat dipertukarkan, kebalikan dari "uang" digital seperti kripto. Aset digital ini dapat mewakili barang nyata maupun barang dunia maya, yang bentuknya sangat beragam. Mulai dari koleksi sepatu sneakers limited edition dengan harga fantastis hingga real estate virtual.
Masing-masing NFT bersifat unik, sehingga satu unit NFT tidak dapat ditukarkan dengan NFT lain. Secara sederhana, NFT dapat diartikan sebagai “sertifikat kepemilikan” dari sebuah aset digital.
Keuntungan berinvestasi dengan aset digital
Seperti halnya dengan aset-aset di dunia nyata, semakin awal kita berinvestasi, kemungkinan mendapat keuntungan semakin besar.
Seperti Bitcoin, yang saat diluncurkan pada bulan Juli 2010, hanya bernilai setara 0,08 dolar Amerika atau Rp 1,142 saja, dalam kurun waktu satu dekade melesat menjadi ratusan juta rupiah.
Nah, selain itu, keuntungan aset digital juga terletak pada fakta bahwa aset tersebut ada di dunia maya. Berbeda dengan aset di dunia nyata, aset digital tidak memerlukan sarana dan prasarana untuk menyimpannya. Coba bandingkan dengan aset konvensional seperti perhiasan emas, berlian atau lukisan berharga karya Picasso, yang membutuhkan tenaga sekuriti 24 jam serta penyimpanan dengan kondisi tertentu agar tidak rusak.
Apa saja risiko investasi di aset digital?
Tentu saja, seperti halnya aset apapun, investasi di dunia digital punya risiko. Salah satu risiko kepemilikan aset digital adalah keamanan aksesnya. Banyak sekali hackers kelas dunia yang dapat mencuri akses ke aset kripto. Konon, ada lebih dari 150 trilyun nilai uang kripto yang dicuri sejak tahun 2011.
Selain itu, nilai aset kripto bersifat volatil. Artinya, mudah sekali berubah-ubah, bisa naik ataupun turun dengan drastis dalam waktu semalam saja. Apalagi, dengan aset kripto, ada begitu banyak faktor penyebab naik atau turunnya nilai aset tersebut. Seperti contohnya, Bitcoin yang sempat mencapai nilai tertinggi di April 2021, tak lama kemudian anjlok diikuti ratusan mata uang kripto lainnya yang ikut terjun bebas, hanya karena satu cuitan dari sang bilyuner jenius Elon Musk di bulan Mei 2021, hanya sebulan setelah mencapai nilai tertingginya.
Ini menunjukkan bahwa aset digital ternyata tidak kebal dari fluktuasi, dan karena itu, sudah sepantasnya investasi di aset kripto harus dilakukan dengan sangat berhati-hati. Sebab, meski kemungkinan harga aset tersebut dapat naik dalam waktu singkat sehingga investor dapat kaya mendadak, aset tersebut nilainya pun bisa langsung turun tak lama kemudian.
Investasi di aset kripto dengan bijak dan berhati-hati
Seperti semua investasi dengan volatilitas dan risiko tinggi lainnya, berlaku bijaklah saat berinvestasi di aset kripto.
Apakah itu membeli mata uang kripto atau NFT, hindari untuk melakukan pembelian impulsif atau hanya karena ikut-ikutan teman. Apalagi, saat ini nilai aset kripto sedang banyak mengalami penurunan, sehingga harus berhati-hati sebelum membeli.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat ingin mulai investasi aset kripto:
- Hanya investasikan uang sejumlah tertentu, yang bila semisal terjadi apa-apa dan sampai hilang, masih bisa kamu relakan dan tidak mengganggu kelangsungan hidupmu.
- Pelajari dulu histori dari aset kripto yang ingin kamu beli. Bagaimana track record aset tersebut dan seperti apa kemungkinan naik dan turun nilainya.
- Investasi hanya lewat aplikasi terpercaya yang punya akreditasi BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), yang artinya aplikasi tersebut sah dan legal beroperasi di Indonesia.
- Gabung dengan komunitas investor kripto di Indonesia yang banyak tersebar di media sosial untuk belajar lebih banyak.
Adakah opsi investasi lain yang lebih aman dibanding aset kripto?
Ya, sebetulnya banyak sekali opsi investasi lain yang lebih aman bila kita bandingkan dengan investasi di aset kripto. Berbagai investasi konvensional seperti properti, logam mulia / emas batangan, yang ada di dunia nyata, merupakan opsi jenis instrumen yang dirasa lebih aman.
Tentu saja, masing-masing investasi punya risiko tersendiri. Umumnya, investasi jangka panjang yang stabil, cenderung low risk, tidak memberikan imbal balik yang cepat. Sedangkan, investasi yang punya volatilitas tinggi dan cukup high risk, memberikan imbal balik dalam jangka waktu singkat.
Prioritas investasi, baiknya seperti apa?
Prioritas investasi memang tidak dapat disamaratakan bagi semua orang.
Tapi, umumnya, prioritas investasi harus direncanakan sebaik mungkin, agar diversifikasi portfolio tetap terjaga.
Sebelum mulai berinvestasi di instrumen yang high risk dan volatilitasnya tinggi seperti aset kripto, sebaiknya kamu harus memprioritaskan dulu beberapa instrumen investasi yang stabil, aman dan diperuntukkan jangka panjang. Meski return-nya mungkin memakan waktu lama, tapi setidaknya kamu tetap punya aset yang aman tersimpan untuk masa depan, bila sewaktu-waktu aset kriptomu nilainya anjlok total.
Investasi untuk diri sendiri lewat proteksi masa depan
Semua keputusan dan tindakan kita dalam mengeksplorasi dunia investasi tentunya perlu dibarengi dengan proteksi diri, salah satunya dengan memiliki polis asuransi jiwa. Hidup yang serba tak pasti, menuntut kamu untuk punya persiapan bagi diri sendiri maupun keluarga.
Tapi, banyak orang segan membuka polis asuransi jiwa karena malas ribet. Karena itulah Generali Indonesia menghadirkan ALIVE, asuransi online yang sesuai kebutuhan, instan, tanpa ribet. Karena untuk menghadapi hidup, butuh solusi realistis. Mau tahu lebih lanjut mengenai ALIVE? Klik di tautan berikut ini.
Yuk, baca artikel seputar karir dan perkembangan personal lainnya dari Generali Indonesia:
Temukan Mentor yang tepat untuk kelancaran karir dan bisnismu!
Metode efektif untuk selalu produktif di kantor: yuk, coba hari ini juga!