Mindfulness ternyata dibutuhkan oleh anak kita, ini alasannya - hidup sebagai anak di zaman sekarang ternyata banyak tuntutan. Mulai dari tuntutan mendapat nilai bagus dalam pelajaran akademis di sekolah, tuntutan untuk dapat menguasai bahasa asing sehingga nantinya bisa bersaing di dunia kerja, sampai berbagai skill ekstra yang didapat dari les menari, sepakbola atau alat musik.
Ditambah lagi, segala persaingan yang terjadi lewat media sosial, yang membuat semua orang – tak hanya anak – jadi merasa kompetitif dan inginnya selalu jadi yang terbaik. Ini semua tentu tak mudah dicerna, dan ternyata bisa memicu stres pada anak.
300 juta orang di seluruh dunia ternyata terjangkit depresi
Ternyata, lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia menderita depresi. Nah, mayoritas dari para penderita depresi ini adalah orang berusia muda.
Depresi ini dapat disebabkan berbagai faktor, baik itu eksternal maupun internal. Konsekuensinya, orang-orang berusia muda ini jadi perlu mendapat penanganan khusus sebab depresi, bila dibiarkan, bisa berakibat fatal – yaitu bunuh diri.
Di Indonesia sendiri, ternyata, orang dalam usia muda antara 15-29 tahun paling rentan bunuh diri karena depresi. Kasus mengakhiri nyawa sendiri ternyata menempati urutan kedua penyebab kematian di Indonesia, pada rentang usia 15-29 tahun tersebut.
Mindfulness, cara efektif menangani depresi dunia modern
Mindfulness adalah praktek memberikan perhatian dan fokus pada momen dan kegiatan yang sedang dilakukan saat ini (selengkapnya mengenai mindfulness bisa dibaca di artikel Generali pada tautan ini).
Banyak sekali selebriti di Indonesia dan seluruh dunia yang sudah mempraktekkan mindfulness sebagai salah satu metode terapi mengatasi stres. Mulai dari Mark Zuckerberg, Oprah Winfrey, Michael Jordan sampai Bill Gates, semua orang terkenal ini sempat mengalami masa-masa stres karena tekanan serta ekspektasi yang super tinggi dari sekitar mereka. Dan salah satu cara mereka mengatasi stres serta kecemasan ini adalah dengan mindfulness.
Mindfulness adalah latihan sederhana yang dapat membantu mengatasi stres, yang mirip dengan meditasi dan berfungsi memberikan ketenangan batin – bedanya, bisa dilakukan dimana saja, mulai dari di rumah sambil memejamkan mata sambil duduk dan mengatur nafas, maupun saat berjalan di luar rumah, bahkan di kantor – kegiatan ini bisa kamu lakukan setiap hari.
Mengajari mindfulness kepada anak-anak ternyata banyak manfaatnya
Moms and Dads, sebagai orangtua, ternyata, mempraktekkan teknik sederhana yang termasuk mindfulness, seperti kontak mata dan senyum kepada bayi kita, bisa membuat si bayi merasa lebih aman dan nyaman. Rajin kontak mata dan bercanda dengan bayi juga bisa menumbuhkan bonding kuat antara orangtua dan bayi, yang efeknya baik kepada pertumbuhan karakter si bayi kelak – bayi yang punya hubungan dekat dengan orangtuanya, tumbuh menjadi orang yang lebih percaya diri karena dari awal hidupnya, sudah merasa aman dan terlindungi.
Sedangkan, bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan usia remaja, orangtua bisa mengajari mereka teknik mindfulness yang mudah dilakukan, seperti latihan pernafasan dan meditasi setiap hari.
Kuncinya? Lakukan rutinitas mindfulness setiap hari dengan konsisten
Perkenalkan mindfulness sebagai bagian dari rutinitas positif yang dijalani anak-anak setiap hari, tak hanya saat sedang merasa stres saja.
Teknik-teknik simpel ini dapat membantu anak menguasai manajemen emosi, mengurangi ngambek, mengendalikan amarah, meminimalisir rasa kuatir dan ketakutan – dan secara bersamaan, membangun rasa bahagia dan membantu anak untuk lebih fokus.
Anak-anak dan remaja usia sekolah masa kini punya banyak sekali hal yang harus mereka perhatikan dan kejar setiap harinya, tak hanya di sekolah tapi juga dalam kehidupan sehari-hari – sebagai orangtua, ini menjadi tugas dan kewajiban kita untuk membantu sang buah hati untuk menjalani semuanya dengan lancar.
Ajari anak lewat contoh dari kita sendiri sebagai orangtua
Apakah kita sendiri, sebagai orangtua, sudah mencontohkan mindfulness kepada anak-anak? Anak belajar lewat contoh yang mereka lihat setiap harinya, jadi, orangtua pun harus berperan aktif memberi mereka teladan yang baik.
Sebagai orangtua, latihlah diri untuk selalu kalem, punya stok kesabaran lebih. Saat sedang bersama anak-anak, fokuslah kepada mereka – singkirkan ponsel pintar dan kegiatan lain yang mengalihkan fokus kita dari anak – jadikanlah anak kita pusat perhatian dan dengarkan apapun yang mereka ceritakan.
Rutin meditasi mindfulness setiap hari
Anak-anak yang masih kecil mungkin mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, di awal-awal kita mengajari mereka untuk bermeditasi. Tapi, dengan rajin melakukan meditasi setiap hari secara konsisten, lama kelamaan mereka akan terbiasa dan menganggap mindfulness sebagai salah satu bagian dari kegiatan harian yang bermanfaat.
Praktekkan pelukan dalam 3 tarikan nafas, hitung satu-satu nafas, perhatikan sekitar kita dan dengarkanlah sepenuhnya saat anak sedang mengajak kita bicara, dan lakukan teknik S.T.O.P. saat sedang merasa tertekan:
- “Stop”. Berhentilah sejenak, apapun yang sedang kamu lakukan saat ini.
- “Take a breath”. Tarik nafas panjang-panjang, rasakan sensasi pernafasanmu dan fokus pada momen yang sedang berlangsung saat ini.
- “Observe”. Perhatikan dan terima apa yang sedang terjadi saat ini, detik ini, baik atau buruk, dari dalam diri maupun dari luar dirimu.
- “Proceed”. Setelah selesai mengamati momen saat ini dalam waktu singkat, lanjutkan kegiatan yang sedang dilakukan sebelumnya.
Gunakan aplikasi mindfulness dan meditasi di ponsel pintar
Aplikasi mindfulness di ponsel pintar adalah salah satu cara bagus untuk membuatmu tenang saat keadaan rumah sedang ramai. Coba lakukan satu sesi mindfulness lewat aplikasi setiap harinya, kapanpun kamu bisa.
Beberapa aplikasi mindfulness yang dapat diunduh gratis adalah:
Komunikasi adalah jalan terbaik untuk memahami anak-anak kita
Berikan waktu untuk anak mengemukakan pikiran mereka kepada kita.
Sebagai orangtua, kita harus selalu menekankan kepada si kecil bahwa kita ada untuk mereka, dan bahwa kita akan selalu siap mendengarkan apapun yang ingin mereka utarakan.
Baik itu perasaan senang atau sedih, emosi negatif maupun positif, pemikiran apapun, mereka akan merasa aman dan terlindungi bila mereka yakin kita sebagai orangtua bisa dijadikan sandaran tempat berkeluh kesah dan mengadu.
Sempatkan untuk mengunjungi alam bebas sebulan sekali
Orang Jepang punya aktivitas yang rajin mereka lakukan secara turun temurun – aktivitas ini, yang disebut “Shinrin-yoku”, yang artinya “mandi di dalam hutan”, bisa diartikan sebagai menyempatkan waktu untuk mengunjungi tempat-tempat indah di alam bebas.
Studi ternyata membuktikan bahwa sering mengunjungi tempat-tempat alami sebulan sekali, dapat membawa efek positif untuk kesehatan secara umum – mengurangi depresi, stres dan kecemasan.
Ajak anak sebulan sekali untuk piknik ke luar kota, kemping di hutan atau gunung, atau hanya sekedar berjalan-jalan mengunjungi kebun teh ataupun air terjun, untuk membuat mereka lebih mengenal alam.
Batasi waktu nonton gadget di rumah, ganti dengan aktivitas mindfulness
Banyak aktivitas kreatif yang bisa dilakukan di rumah. Aktivitas-aktivitas ini tidak melibatkan gadget dan bermanfaat untuk merangsang kreativitas anak, membuat mereka merasa aman, nyaman, meningkatkan kebahagiaan dan membantu mereka untuk tetap fokus ke momen saat ini.
Yang pertama, batasi penggunaan gadget bagi anak – idealnya, tak lebih dari 1 jam per hari untuk anak usia 2 sampai 6 tahun (di bawah 2 tahun tidak dianjurkan menonton gadget sama sekali), dan 2 jam maksimal untuk anak usia 6 hingga 12 tahun.
Selepas itu, ajak mereka untuk matikan TV dan gadget, putar musik dan ajak mereka berdansa bersama-sama. Kemudian, sesering mungkin, ajak mereka untuk menyalurkan kreativitasnya lewat kegiatan menggambar, mewarnai, origami, membaca buku atau bahkan menulis cerita pendek.
Karena kepintaran anak tak melulu sebatas pelajaran akademis di sekolah, kenali apa yang anak suka, di mana bakatnya ada, dan asah kemampuan tersebut dengan membatasi penggunaan gadget dan melakukan kegiatan favorit mereka. Ini akan sangat membantu anak untuk belajar secara menyenangkan.