Libur Lebaran: cara terefektif selesaikan tugas sebelum cuti
Libur Lebaran sudah di depan mata! Tahun ini, pemerintah resmi menetapkan cuti bersama Lebaran 2023 yang diperpanjang menjadi 7 hari. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang perubahan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023. Cuti bersama ditetapkan pada Rabu 19 hingga Selasa 25 April 2023.
Wah, cukup lama ya? Bagaimana dengan pekerjaan di kantor? Ya harus diselesaikan dong, sebelum cuti, supaya kamu tidak merasa panik begitu masuk kantor kembali dan mendapati ratusan (bahkan ribuan) email yang harus dijawab, plus tumpukan kerjaan kantor yang kian menggunung.
Jelang libur Lebaran bukan berarti mager saat puasa
Hayo, ngaku, siapa sih di sini, pembaca yang kadang-kadang suka mengalami kemalasan akut saat bulan puasa? Iya, sangat manusiawi dan dimengerti bahwa capek, plus lapar saat puasa, bisa mengakibatkan kemageran yang luar biasa.
Di kantor pun jadi kurang semangat untuk mengerjakan tugas, jadi menunda-nunda – prokrastinasi istilah kerennya – sampai jam pulang kantor pun tiba, lalu esok harinya terulang lagi sehingga deadline proyek pun ngaret. Saat libur pun tiba, ternyata pekerjaan masih banyaaak sekali, lantas ter-pending, kamu pergi liburan, sementara deadline penyelesaian pekerjaan tidak kelar-kelar. Lantas kamu pun jadi kepikiran dan tidak bisa menikmati liburan sepenuhnya, waduh, seperti lingkaran hal negatif yang saling berlanjut, ya
Mager dahulu menjelang libur Lebaran dan cuti bersama, dikejar-kejar deadline kemudian
Tunjuk tangan yang diam-diam suka panik mendadak saat liburan usai, karena ditunggu oleh pekerjaan! Kamu tidak sendiri, tenaang, tenang.
Ternyata, menurut Dr. Bagus Siaputra, S. Psi, dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, orang Indonesia berdasarkan penelitian suka menunda-nunda pekerjaan. Meski terdengar sepele, ternyata akibat yang ditimbulkan oleh kebiasaan suka prokrastinasi alias menunda-nunda pekerjaan ini tidak bisa dianggap enteng, dan bila dibiarkan saja kelak bisa membuat pelakunya mengalami kerugian cukup banyak.
“Penyakit kronis” ini sudah ada di masyarakat Indonesia sejak lama. Misalnya menunda-nunda membayar tagihan listrik atau telepon. Termasuk menunda pekerjaan di kantor, kan? Iya, ini bukannya penghakiman tapi, sesekali ada baiknya kita menerima dan mengakui bahwa kita kadang suka menunda pekerjaan.
Makna libur Lebaran: quality time bersama keluarga
Padahal, makna liburan Lebaran adalah waktu yang dinikmati bersama keluarga. Momen untuk rileks dan bersantai tanpa harus dipusingkan tugas-tugas di kantor yang belum selesai. Waktu dimana kamu hanya berpikir bagaimana menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang..
Saat kamu sudah selesaikan pekerjaan, maka kamu bisa seratus persen menikmati quality time bersama sanak keluarga yang mungkin jarang bertemu kecuali di saat libur Lebaran, tanpa harus dihantui oleh pikiran “duh, saya belum menyelesaikan tugas A” atau “duh, laporan untuk bos belum saya kirim” atau “ya ampun, kok bisa lupa sih saya harus mengerjakan tugas B dan deadline-nya adalah sehari setelah selesai cuti bersama”.
Jadilah cerminan generasi produktif Indonesia, tetap efisien meski sedang berpuasa
Generasi Indonesia masa kini merupakan generasi yang dinamis dan aktif. Karena itu, jangan sampai puasa Ramadan yang merupakan ibadah justru jadi alasan untuk kamu bermalas-malasan.
Tetap efektif dan efisien bekerja, meski sedang berpuasa, why not?
Pembuktian ke atasan di kantor dengan efektif selesaikan tugas
Di masa kini, ada puluhan juta orang dalam usia produktif di Indonesia. Bagaimana cara kamu menonjolkan diri dibanding saingan lain di tempat kerja, dan bagaimana cara kamu membuat atasan sekaligus perusahaan jadi berpikir bahwa kamu adalah aset SDM yang sangat berharga, itu semua tergantung dari usahamu sendiri sebagai seorang karyawan.
Aset SDM yang dicari perusahaan di seluruh dunia, yang dipertahankan dan selalu diberi kompensasi lebih bagus, baik itu dari segi gaji maupun dari segi bonus dan benefit, adalah aset SDM yang jelas punya kualitas dan skill bagus, tapi tidak hanya itu saja! Perilaku, adab dan sopan santun merupakan faktor yang mendukung keberhasilan kamu di dunia kerja, bahkan, kadang memegang peranan lebih penting ketimbang sekedar skill.
Sebab, skill dan orang yang cukup cakap mengerjakan pekerjaan, ada sangat banyak. Tapi, apa gunanya pandai namun tidak punya sopan santun, tidak punya komitmen kepada kantor, malas-malasan dalam bekerja, tidak menggunakan potensi semaksimalnya untuk memajukan kantor?
Sedangkan, kejujuran, kerajinan dalam bekerja, komitmen menepati segala tenggang waktu yang ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan, perilaku dan tutur kata yang selalu dijaga dengan baik dan santun, merupakan elemen berharga yang sangat diapresiasi oleh bos manapun.
Yuk, jangan malas-malasan sebelum libur Lebaran, selesaikan semua tugas!
Yuk, kita buktikan kepada bos dan kantor kita, bahwa kita adalah aset SDM mereka yang berharga – lewat komitmen dan konsistensi untuk bekerja menyelesaikan semua tugas yang masih pending, meski pikiran dan hati sudah ingin melanglang buana ke saat-saat libur Lebaran nanti.
Bagaimana caranya untuk tetap efektif dan efisien meski sedang berpuasa? Ini beberapa tipsnya:
- Tidur lebih cepat saat malam hari dan tidak tidur lagi setelah sahur. Gunakan waktu malam hari untuk mendapat istirahat yang cukup, tidur lebih awal sehingga saat bangun sahur, setelahnya kamu tidak perlu tidur lagi. Sebab, bangun sejenak lalu tidur lagi setelah sahur dan salat subuh berpotensi membuat kamu malahan ngantuk karena tidurnya berasa tanggung.
- Waktu tidur dan istirahat bebas gadget. Waktu tidur, singkirkan ponsel, tablet dan laptop ke luar ruangan kamar tidur. Matikan lampu, pastikan suasana sudah sejuk supaya tidur pun cepat nyenyak dan masuk ke fase istirahat total.
- Banyak minum air mineral. Minum air mineral menyegarkan tubuh dan memang sangat kita butuhkan, sebab lebih dari 90 persen tubuh manusia terbuat dari air. Cukup minum air mineral di malam hari lepas berbuka puasa, dan saat sahur, supaya tidak dehidrasi. Dehidrasi ringan akan menyebabkan kamu malah merasa capek, lelah dan lesu sehingga malas bergerak.
- Sahur dengan makanan ringan rendah karbo. Sahur sebaiknya jangan terlalu berat dan tinggi karbo, sebab proses pencernaan karbohidrat akan membuat kamu ngantuk. Sahurlah dengan makanan yang ringan seperti salad, bubur oatmeal, puding agar-agar atau jus buah yang mudah dicerna dan tidak bikin kamu jadi ingin tidur lagi.
- Mandi air dingin di pagi hari. Selepas sahur dan salat subuh, basuh wajah dan mandilah dengan air dingin. Air dingin membuat kita merasa lebih segar dan mampu “membangunkan” kita. Hal ini terjadi karena tubuh mengaktifkan hormon endorfin yang membuat tubuh jadi lebih terjaga. Sebuah studi menyebutkan mandi air dingin bisa membantu membuat kita merasa positif dan lebih terinspirasi dalam beraktivitas.
- Berangkat lebih awal ke kantor. Setelah mandi, bersiaplah dan langsung pergi ke kantor. Usahakan selalu berangkat lebih awal sehingga saat kamu tiba di kantor, suasana kantor yang sepi akan membuat kamu bisa lebih jernih berpikir dan lebih cepat mulai bekerja.
- Selesaikan pekerjaan yang sulit sebelum jam 13:00. Tubuh manusia diatur dengan ritme jam matahari, dan biasanya jam-jam rawan ngantuk tak bersemangat adalah jam setelah makan siang. Karena itu, selesaikan dulu pekerjaan-pekerjaan yang sulit sebelum jam 13 siang – jam di mana kamu biasanya baru usai makan dan istirahat siang. Jam setelah makan siang bisa kamu gunakan untuk pekerjaan yang ringan seperti memilah-milah email atau menjawab pertanyaan via WhatsApp dari bos atau klien.
- Jam pulang lebih awal, gunakan untuk yoga dan latihan mindfulness ringan saja. Yoga membantu mengatur pernafasan, membuat kita merasa lebih rileks dan melatih kesabaran. Sedangkan mindfulness adalah praktek menghayati dan mensyukuri segala sesuatu yang sedang berlangsung di sekitar kita dan terjadi pada kita, yang melatih kita untuk dapat mengatasi stres – termasuk stres yang disebabkan pekerjaan di kantor – dan menyikapi segala sesuatu dengan lebih bijaksana. Manfaatkan waktu pulang kantor lebih awal untuk sekedar melakukan dua hal ini menjelang buka puasa.
- Selalu ingat bahwa kamu manusia biasa, bukan Superman / Superwoman. Iya, ini adalah mantra yang kamu harus ingat saat merasa sedih, kecewa atau frustrasi karena segala sesuatu tidak berjalan sesuai kemauan dan rencana yang sudah kamu tentukan. Kamu bukanlah manusia super yang punya kekuatan ajaib bisa membuat semua berjalan lancar selalu setiap waktu – ada kalanya halangan dan rintangan muncul menjadi kerikil yang membuat kamu tersandung di perjalanan. Tapi, apapun itu, ingatlah bahwa selalu ada pelangi setelah hujan. Kerja keras tidak akan membohongi hasil, terus berusaha menjadi karyawan teladan dan dengan sendirinya kantor akan bisa menilai kamu sendiri sesuai perjuangan kamu.
Selamat mencoba ya kawan-kawan, dan mari berantas mager saat puasa, sampai libur Lebaran nanti!