Ternyata, sepeda motor merupakan kendaraan yang paling diminati oleh warga Indonesia. Berdasarkan data resmi dari Korps Lalu Lintas POLRI bulan September 2021, ada lebih dari 143,34 juta sepeda motor yang terdaftar di Indonesia – wah, lebih dari setengah populasi penduduk negeri kita, lho.
Satu dari dua orang Indonesia sudah punya sepeda motor
Ini artinya, satu dari dua orang Indonesia sudah memiliki motor. Pemerintah memang kian menggalakkan pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Nusantara, termasuk pengadaan penambahan jalan raya untuk mengakomodasi semakin banyaknya kendaraan bermotor saat ini.
Jelang Mudik Lebaran: potensi kecelakaan semakin meningkat
Potensi kecelakaan semakin meningkat, apalagi ketika ada lonjakan kepadatan lalu lintas di jalan raya, jalan tol maupun lintas antar kota antar provinsi ketika mudik lebaran.
Jumlah pemudik yang luar biasa membludak – apalagi, saat ini sudah tepat 2 tahun dan 2 kali Lebaran pemerintah mengeluarkan larangan mudik, maka Lebaran 2022 begitu dinanti-nanti oleh warga +62 untuk pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga untuk merayakan Idul Fitri.
Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih didominasi oleh sepeda motor
Warga Indonesia ternyata paling banyak bepergian dengan motor. Dan ternyata, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih didominasi oleh sepeda motor. Dari ratusan ribu kasus kecelakaan yang terjadi di jalanan setiap tahunnya, kecelakaan yang melibatkan sepeda motor ternyata menyumbang hampir 75 persen dari total kasus kecelakaan.
Tips naik motor dengan aman untuk mudik Lebaran nanti
Jelang mudik Lebaran, apa saja yang bisa kita pelajari seputar keamanan di jalan raya? Ikuti tips-tips seputar keamanan ini untuk kamu-kamu yang merupakan pemotor newbie dan berniat untuk mudik menggunakan kendaraan beroda dua ini.
1. Gunakan perlengkapan naik motor yang tepat
Naik motor, apalagi menempuh jarak cukup jauh, misalnya untuk berkomuter pulang pergi ke kantor – dan lebih lagi bila bepergian ke luar kota, perlu menggunakan perlengkapan yang tepat.
Nah, perlengkapan terpenting yang perlu diperhatikan adalah HELM. Jangan pelit untuk membeli helm yang baik, sebab helm adalah perlindungan pertama bagi kepala saat kecelakaan terjadi. Bila, amit-amit, kita terjatuh bahkan terlempar dari motor karena kecelakaan, helm yang bagus dengan standar memadai, adalah perlindungan pertama kita dari dampak cedera parah akibat benturan di kepala. Karena itu, anggaplah bahwa membeli helm yang bagus adalah investasi untuk keselamatan pula.
Standar helm yang bagus adalah yang dilabeli SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk helm produksi lokal, dan Snell atau DOT untuk helm buatan luar negeri / impor. Selengkapnya seputar keamanan helm bisa kamu baca di tautan berikut ini: Seaman apakah helm motormu?
Kemudian, peralatan lain seperti pakaian dan sepatu juga perlu diperhatikan. Gunakan jaket yang cukup tebal dan ada busa ekstra di bagian siku lengan dan dada, dan pastikan untuk selalu memakai sepatu yang tertutup saat mengendarai motor. Hindari memakai sandal jepit, sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
Masker juga tentunya perlu digunakan, sebab, saat bepergian di jalan raya dengan motor, paparan polusi dari knalpot kendaraan lainnya di sekitarmu cukup besar. Gunakan masker dengan standar N-95 yang dilapisi masker bedah di bawahnya untuk menghalau partikel polusi debu... dan juga virus COVID-19 di udara!
2. Beli motor sesuai ukuran badan dan keperluan
Moge alias “motor gede” seperti Harley Davidson memang kini sedang tren di kalangan milenial. Tapi, selain harganya yang cukup mahal – minimal setara mobil SUV – motor ini juga bukanlah diperuntukkan pengendara motor yang masih newbie.
Selain berbobot berat, motor berukuran besar juga perlu keahlian khusus serta pengalaman naik motor yang sudah cukup mumpuni. Karena itu, belilah motor sesuai keperluan: yang pas dengan ukuran badan, kemampuan mengemudi dan tentunya juga kemampuan finansial!
3. Latihan dulu yang rajin
Jangan langsung muluk-muluk berpikir kamu akan bisa menempuh jarak jauh langsung, ya. Belajar naik motor itu butuh waktu.
Latihlah kemampuanmu naik motor dengan rajin – tempuh jarak yang dekat-dekat saja dulu, prioritaskan jalanan yang sepi di kompleks sekitar perumahan tempat tinggal, kemudian hindari jam-jam rush hour sibuk saat orang pergi dan pulang kantor.
Bila memungkinkan, mintalah teman atau keluarga yang sudah jagoan naik motor dengan jam terbang tinggi, untuk mendampingi saat sedang latihan. Sebab, adanya pendamping bisa membuat pemotor newbie merasa lebih aman dan melatih percaya diri.
4. Fokus ke jalanan, jangan ke HP!
Fokus ke jalanan sangat penting. Hindari menggunakan ponsel saat sedang mengendarai motor, apalagi untuk mengobrol via telpon atau membalas chat WhatsApp dari siapapun. Pegang ponsel bisa memecah konsentrasi dan membuatmu tak fokus sehingga rawan kecelakaan – apalagi bila harus memegang ponsel dengan satu tangan!
Menepi dan berhentilah setiap ingin menjawab telpon atau pesan dari siapapun. Bila butuh menggunakan GPS, pasang ponsel di bagian depan motor dengan perangkat khusus, sehingga tak perlu menggunakan tangan untuk melihat peta di GPS.
5. Selalu gunakan peralatan lengkap, meski bepergian dalam jarak dekat sekalipun
“Ah, cuma ke mini market saja kok, nggak perlu pakai helm.”
“Ah, deket banget kok itu, nggak sampai sepuluh menit naik motor.”
“Ah, nggak apa-apa nggak pakai helm, kan cuma 500 meter jaraknya...”
Pernah dengar pernyataan serupa? Atau bahkan diri sendirilah yang mengucapkannya?
Penyesalan selalu datang di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran. Hindari kecelakaan di manapun dengan selalu menggunakan peralatan lengkap saat naik motor, termasuk helm, jaket dan sepatu tertutup – sedekat apapun jarak yang ditempuh.
6. Pelan-pelan asal selamat di jalan
Pelan-pelan asal selamat di jalan, pesan orangtua kita dari zaman dulu ini memang harus dipegang teguh saat berkendaraan – baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Berangkatlah setengah jam lebih awal bila ada janji penting, sehingga punya cukup waktu dan tidak perlu ngebut karena terburu-buru.
7. Lindungi diri dan keluarga selalu saat bepergian dengan kendaraan
Perlindungan menyeluruh terhadap diri dan keluarga harus jadi prioritas nomor satu. Karena, kecelakaan kendaraan bermotor ternyata adalah salah satu penyebab utama kematian di Indonesia.
Kecelakaan di jalan raya, baik itu dengan roda dua maupun roda empat, menempati peringkat ketiga dalam urutan penyebab kematian. Faktanya, di negara kita, setiap jam rata-rata 3 orang meninggal akibat kecelakaan di jalan raya. Lebih rinci lagi, ternyata, sebagian besar korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia berasal dari golongan milenial, yaitu kelompok umur dengan rentang usia 17 hingga 34 tahun, sebanyak 58 persen.
Perlindungan setiap saat tentunya harus jadi perhatian utama, apalagi bila kamu sudah berkeluarga. Apakah kamu tertarik untuk tahu lebih lanjut bagaimana kamu bisa menciptakan perlindungan sepanjang waktu, tapi masih ragu karena takut proses asuransi yang ribet? Alive by Generali Indonesia solusinya!
Karena hidup cuma sekali, mana bisa waktu dibuang dengan merasa takut? Bebas dari rasa khawatir melangkah dengan pasti berkat Alive, asuransi online yang prosesnya instan dan mudah, tanpa perlu cek medis. Semudah itu, daftar sambil silaturahmi pun nggak masalah!
Udah siap hidup sepenuhnya? Kenalan dulu dengan solusi perlindungan jiwa dari Alive, yang harganya mulai dari hanya Rp 5.000/hari. Asuransi online yang daftarnya mudah tanpa ribet, terjangkau, bikin kamu siap hidup sepenuhnya.
Kamu bisa simulasikan harga premi sesuai kebutuhanmu di sini. Yuk, pastikan kamu terlindungi.
Selamat mudik Lebaran!