5 hal yang harus jadi perhatianmu, saat akan mulai investasi
Kamu di usia 20an atau 30an dan ingin mulai berinvestasi? Why not? Tapi, memang ada hal-hal yang harus diperhatikan dan dipikirkan bila kamu ingin mulai berinvestasi. Yuk, baca artikel ini sampai selesai karena Generali akan menjelaskan kenapa kamu harus mulai berinvestasi sejak muda, dan apa saja yang harus betul-betul kamu perhatikan saat memulai investasi nanti.
Investasi itu penting sekali
Darimana kamu mendapatkan penghasilan? Dari gaji? Atau dari hal lainnya? Bila kamu termasuk orang yang menjawab bahwa kamu mendapat penghasilan dari gaji, maka kamu harus paham bahwa ini namanya penghasilan aktif. Penghasilan aktif didapat saat kamu bekerja. Jadi, bagaimana kalau sewaktu-waktu kamu kehilangan pekerjaan? Berarti penghasilanmu pun terhenti, dong?
Nah, disinilah pentingnya untuk berinvestasi, sebab, hasil investasi adalah penghasilan pasif yang bisa kamu nikmati tanpa harus bekerja. Kamu hanya harus melakukan persiapan dan melakukan kegiatan menanam investasi tersebut di awal, setelah itu kamu tinggal nikmati hasilnya.
Investasi di instrumen yang tepat
Menginvestasikan uangmu pada instrumen yang tepat adalah cara efektif untuk perencanaan finansial masa depan. Memang, terkadang kita bisa merasa bingung harus mulai darimana, karena begitu banyaknya jenis instrumen investasi yang ada saat ini di pasaran.
Nah, Warren Buffett, sang sultan investasi legendaris Amerika Serikat, punya komentar tersendiri soal investasi, yaitu “Risiko saat berinvestasi muncul ketika kamu tak memahami apa yang kamu lakukan.”
Apa artinya? Artinya, meski kamu tak harus seratus persen jadi ahli dulu sebelum mulai investasi, kamu tetap HARUS dan WAJIB mengerti basis serta pengetahuan dasar dari investasi.
Untuk mempersiapkan kamu secara psikis, dan membantu mengurangi potensial risiko, inilah 5 hal yang harus jadi perhatianmu saat kamu memutuskan untuk mulai berinvestasi.
1. Pelajari dulu mengenai berbagai instrumen investasi yang tersedia di Indonesia
Melakukan pencarian lewat bantuan Google dan mempelajari terlebih dulu mengenai berbagai instrumen investasi yang tersedia di Indonesia, sangat penting untuk mengerti sector investasi dan memahami risiko-risiko yang potensial dialami.
Biasakan diri untuk membaca berbagai informasi di jurnal atau media online yang membahas soal keuangan serta investasi. Gabung dengan komunitas investor pemula lewat media sosial, ini akan membantu kamu untuk selalu mendapat update terbaru seputar dunia investasi di Indonesia.
2. Buat rencana investasi yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan kemampuanmu sendiri
Saat memutuskan untuk mulai menginvestasikan uangmu, kamu harus membuat rencana investasi yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan kemampuanmu sendiri. Sebab, masing-masing pribadi punya berbagai faktor yang harus diperhitungkan, yang tentunya berbeda untuk tiap-tiap individu.
Faktor-faktor yang berpengaruh saat membuat perencanaan investasi termasuk:
- Jumlah gaji atau penghasilan bulanan
- Jumlah pengeluaran per bulan
- Jumlah kewajiban (cicilan rumah, angsuran kendaraan bermotor) lainnya di luar pengeluaran per bulan
- Usia nasabah dan keadaan kesehatan saat ini
- Situasi keluarga (sudah menikah atau masih lajang, berapa anak atau tanggungan yang dimiliki)
- Tujuan berinvestasi
- Berapa banyak dana yang akan diinvestasikan
- Dan lain-lain sebagainya
3. Diversifikasi portfolio
Diversifikasi portfolio, apa artinya? Pernah dengar peribahasa “jangan letakkan semua telurmu dalam satu keranjang”? Artinya, jangan investasikan seluruh uangmu di satu instrumen saja.
Idealnya, gabungkan beberapa jenis investasi – satu atau dua yang berisiko tinggi dengan imbal besar, dan beberapa lagi yang berisiko rendah tapi lebih stabil dan imbal baik dalam jangka panjang. Inilah yang disebut diversifikasi portfolio: menggunakan beberapa instrumen dengan variasi risiko supaya potensi kerugian lebih rendah.
Karena, saat kamu hanya punya satu instrumen investasi, bila instrumen tersebut merugi maka kamu pun ikut mengalami kerugian. Sedangkan, bila kamu punya beberapa instrumen berbeda, bisa saja saat satu instrumen merugi, instrumen lainnya malah akan menghasilkan profit – sehingga bisa menyeimbangkan kerugian.
4. Hanya berinvestasi di perusahaan yang punya status serta legalitas terakreditasi
Banyak orang Indonesia takut memulai berinvestasi, sebab sering kita mendengar tentang berbagai kisah mengerikan seputar orang-orang yang kehilangan uang akibat investasi “bodong”.
Karena itu, yakinkan dulu kamu hanya berinvestasi di perusahaan yang punya status jelas, terakreditasi secara legal dan punya track record bagus. Sebab, ingat bahwa kamu akan mempercayakan uangmu kepada perusahaan ini.
Generali sendiri, merupakan salah satu perusahaan asuransi dan investasi yang sudah berdiri cukup lama – didirikan pada tahun 1831, tahun 2021 ini Generali genap berusia 190 tahun – luar biasa, bukan? Dalam kurun waktu selama itu, perusahaan ini terus berjalan dengan lancar dan bahkan mencatatkan track record yang bersih, keuntungan baik bagi para nasabahnya. Jadi, kamu tak perlu kuatir bila ingin investasi bersama Generali Indonesia, ya.
5. Masih belum paham sepenuhnya? Gunakan jasa penasihat keuangan / manajer investasi untuk membantumu
Ternyata, sebelum pandemi, 69 persen dari orang Indonesia masih lebih memilih menabung ketimbang investasi, dan bahkan saat pandemi jumlah ini naik jadi 79 persen. Mayoritas mengatakan bahwa mereka kurang memahami strategi investasi dan takut untuk mencoba-coba.
Nah, bila kamu ingin mulai investasi tapi belum sepenuhnya memahami cara-cara yang tepat, jangan kuatir. Di awal perencanaan, saat akan mulai investasi, para agen Generali siap membantu calon nasabah untuk konsultasi dan menentukan produk investasi mana saja yang sesuai dengan profil personal serta finansial sang nasabah.
Kamu bisa klik di tautan ini untuk menghubungi konsultan keuangan Generali terdekat di kotamu.
Kesimpulannya: haruskah punya investasi?
Sebagai kesimpulan, berinvestasi itu harus. Sebab, investasi bisa membuat pokok danamu berbunga dalam jangka waktu tertentu. Tapi, tentu saja kamu harus mempertimbangkan berbagai hal di atas dengan matang-matang, ya.
Lakukan PR-mu sendiri dengan mencari tahu lebih banyak, tak hanya lewat internet saja dan membaca berbagai informasi di media online seputar keuangan, tapi juga dengan bergabung di berbagai komunitas media sosial yang dikhususkan sebagai ajang sharing sesama investor.
Selangkah lagi: tambahkan perlindungan untuk dirimu sendiri
Nah, selangkah lagi lebih jauh setelah selesai berinvestasi. Yaitu menambahkan perlindungan untuk dirimu sendiri, supaya kalau *amit-amit* kamu jatuh sakit dan perlu biaya besar lalu, kamu tidak sampai menghabiskan uang tabungan maupun hasil investasimu begitu saja.
Mau tahu satu produk asuransi jiwa yang paling keren dan sesuai banget sama kamu-kamu yang muda dan berkarya? Ini dia jawabannya...
ALIVE: pilihan Proteksi yang pasti #UntukDirikuYangBaru
Mau punya asuransi jiwa tapi ribet? Ga jamannya lagi. Khusus untuk kamu yang #AntiRibet, ALIVE menghadirkan proteksi jiwa online yang bisa kasih 110% premi kembali pada akhir masa pertanggungan.
#UntukDirikuYangBaru, membebaskan diri dari pikiran kuatir dengan cara memiliki proteksi untuk diri sendiri, bikin lebih bebas dan lega dalam mencoba hal-hal baru termasuk belajar berinvestasi.
Klik di sini untuk mulai perlindunganmu dengan ALIVE asuransi online.
Jadikan tahun ini tahun yang sukses di karirmu dengan segala tips penting kami untuk berkembang di kantor dan di pekerjaan:
Mengasuh anak sekaligus WFH? Ini strategi jitunya!
Tips #AntiMadesu: Rajin Menabung dan Invest Sejak Usia 20an
Punya Uang Lebih, Mending Diinvestasikan Lagi atau Ditabung?