Kuliah Anak, tips pilih jurusan tepat sesuai bakat dan minat
Kalau ada yang bertanya, apa sih impian dan harapan setiap orangtua kepada anaknya? Jawabannya pasti sama: anak bisa tumbuh sehat, pintar, lalu di usia dewasa jadi orang yang mandiri, bertanggungjawab, sukses dalam karir dan kehidupan pribadi.
Salah satu milestone yang terpenting bagi semua orang adalah saat memilih jalur karir dan profesi yang akan ditekuni kelak. Bagi seorang anak, pendampingan orangtua saat akan lulus dari SMA dan memilih jurusan kuliah sebagai pendidikan lanjut adalah faktor penting untuk menentukan mau mengarah kemana tujuan hidup kelak, sebab pekerjaan dan profesi adalah dua hal penting yang akan sangat berpengaruh dalam hidup nantinya.
Persiapan menguliahkan anak dimulai sejak masa kecil
Bicara soal persiapan kuliah anak, ini harus dimulai sejak masa kecil. Bukan saja soal persiapan finansial yang butuh perencanaan matang karena biaya kuliah jelas tidak murah, tapi juga soal mengarahkan minat dan bakat anak.
Minat dan bakat menentukan kesungguhan anak menempuh pendidikan
Setiap anak punya keunikan tersendiri, demikian juga dengan minat dan bakat yang mungkin sudah mereka tunjukkan sedari kecil. Kedua hal ini sangat menentukan kesungguhan dan kemantapan seorang anak untuk menempuh pendidikan, dan kelak menjalani profesi dengan bahagia.
Karena tidak ada orang yang suka menjalankan sesuatu dengan terpaksa, penting untuk memahami minat dan bakat anak kita sedini mungkin – jangan sampai, kita mengarahkan mereka untuk menempuh pendidikan dan kelak menjalani profesi di bidang yang mereka tidak suka, hanya karena paksaan dari kita sebagai orangtuanya.
Tips mengarahkan anak memilih jurusan dan universitas yang sesuai
Berikut ini beberapa tips praktis untuk membantu anak kita menentukan arah untuk memilih jurusan kuliah dan profesi yang tepat:
- Sesuaikan dengan minat, bakat dan kemampuan.
Pahami bahwa minat, bakat dan kemampuan semua orang berbeda-beda. Ajak anak untuk menggali bakatnya, mengasah kemampuan dan mendalami minat mereka sejak kecil, tapi untuk memilih jurusan secara konkrit sebaiknya dimulai sejak awal masuk SMA.
Untuk mengetahui jurusan yang tepat, anak bisa diajak mengerjakan kuis di tautan ini. - Riset jurusan dan cari tahu mengenai berbagai perguruan tinggi.
Jangan membeli kucing dalam karung, demikian pula pepatah ini sesuai dengan bagaimana memilih jurusan dan perguruan tinggi yang tepat bagi anak kita. Lakukan survey, cari info sebanyak-banyaknya mengenai jurusan yang diinginkan serta di universitas mana saja jurusan tersebut ada. Setelah itu, kunjungi masing-masing universitas dan bicaralah dengan ketua jurusan atau bagian penerimaan, supaya lebih paham bagaimana dan seperti apa sistem pendidikan maupun secara de facto kehidupan mahasiswa saat kuliah di perguruan tinggi tersebut. - Pilih beberapa jurusan sebagai alternatif.
Jangan hanya terpaku pada satu jurusan saja, ya. Apalagi bila jurusan dan universitas yang diinginkan tersebut tergolong populer. Siapkan beberapa alternatif untuk dipertimbangkan, apalagi bila ada tes masuk. Sehingga, bila gagal di pilihan pertama, masih ada Plan B dan pilihan lainnya. - Biaya kuliah dan biaya hidup perlu dipertimbangkan.
Ya, betul, ini juga merupakan dua faktor penting yang semuanya harus dipertimbangkan. Cari tahu mengenai biaya kuliah dan biaya-biaya lain yang mungkin timbul, mulai dari biaya hidup sampai transportasi bulanan yang dibutuhkan untuk anak saat berkuliah di universitas yang dituju. - Tentukan pilihan setelah dipikir matang-matang, jangan cuma ikut-ikutan teman.
Faktanya, anak di usia remaja menjelang lulus kuliah sedang rawan-rawannya takut ketinggalan dan cenderung ikut-ikutan teman. Saat menentukan pilihan jurusan kuliah dan universitas yang diinginkan, ambil keputusan setelah dipikir matang-matang dan mempertimbangkan segala aspek. Jangan hanya karena ikut-ikutan teman sepermainan saja, tapi ternyata malah nantinya tak cocok berkuliah di perguruan tinggi maupun jurusan tersebut. - Berani keluar dari zona nyaman tinggal bersama orangtua, itu pilihan bukan kewajiban
Orang Indonesia identik dengan kekeluargaan yang erat. Karena itu, banyak anak yang lantas ragu untuk kuliah jauh-jauh keluar kota apalagi keluar negeri karena enggan LDR dengan orangtua. Ini tidak apa-apa, semua itu pilihan, bukan kewajiban. Bila lebih merasa nyaman ada di dekat keluarga, bukan masalah asalkan kuliah berjalan lancar. Bila ingin keluar dari zona nyaman pun, tidak masalah untuk belajar mandiri. Semua tergantung preferensi masing-masing. - Realistis dengan peluang karir serta profesi masa depan setelah lulus kuliah.
Realistis menentukan pilihan dan jurusan sesuai dengan peluang karir serta profesi masa depan yang mungkin didapat setelah usai menempuh pendidikan dan lulus dari perguruan tinggi. Samakan ekspektasi dan realita, jangan sampai halu, ya.
Lebih baik masuk universitas di dalam atau luar negeri?
Ini tentunya tergantung berbagai hal, ya. Mulai dari dana yang dipersiapkan, sebanyak apa? Apakah cukup untuk kuliah sampai ke luar negeri? Dan di luar masalah dana, juga kesiapan mental orangtua dan anak sendiri – apakah siap dan sanggup tinggal berjauhan dari orangtua, beradaptasi dengan negara baru, tempat tinggal baru, bahasa asing dan budaya asing?
Bila masih ragu untuk menguliahkan anak di luar negeri, jangan kuatir, saat ini di Indonesia pun sudah banyak sekali universitas maupun akademi yang terakreditasi baik secara internasional, dengan mutu pendidikan terjamin dan yang pasti biayanya tidak akan sefantastis bila menguliahkan anak di luar negeri.
Mencari beasiswa untuk kuliah anak
Bila anak kita ternyata adalah siswa berprestasi, tak ada salahnya mencari peluang beasiswa untuk menanggung biaya. Ada berbagai macam program beasiswa yang ditawarkan, baik di dalam maupun luar negeri. Ada juga berbagai tingkatan tanggungan yang diberikan, ada yang hanya menanggung biaya kuliah saja tapi tidak biaya lainnya, ada juga yang menanggung secara full mulai dari biaya kuliah hingga biaya hidup.
Berbagai program beasiswa di dalam dan luar negeri bisa kamu cek di website IND Beasiswa. Selain itu ada juga beasiswa dari pemerintah lewat program LPDP, dan Chevening dari pemerintah Inggris Raya.
Cari pengalaman kerja sambil kuliah sekaligus, why not?
Selain pendidikan akademis formal di perguruan tinggi, pendidikan informal salah satunya pengalaman bekerja magang di perusahaan, juga merupakan elemen penting melengkapi kecakapan seseorang dalam bekerja kelak.
Saat kuliah, anjurkan dan dukung anak untuk mencari pekerjaan – baik itu sambilan atau untuk praktek kerja magang, semua pengalaman bekerja sangat baik dampaknya untuk membentuk seorang mahasiswa menjadi sumber daya manusia unggul.
Selain mengajari mahasiswa mengerti dunia kerja, juga mendidik anak kita mengenal artinya kerja keras dan merasakan nikmatnya menghasilkan uang sendiri.
Dukungan orangtua terpenting untuk anak saat memilih jurusan kuliah
Dukungan orangtua adalah faktor penting yang dapat mendorong keberhasilan seorang anak untuk menentukan jurusan kuliah, karir dan profesinya kelak. Selalu beri semangat kepada anak kita saat tiba waktunya kita mendampingi mereka memilih jalur pendidikan tinggi yang akan mereka masuki selepas kelulusan dari SMA.
Semoga tips-tips di atas bisa membantu kita saat mengarahkan anak menjelang kuliah, ya!